“SOON-HEE SSI, sebaiknya pinggiran topimu diturunkan sedikit lagi. Wajahmu harus tertutup,” perintah Park Hyun-Shik.
Sandy bergumam tidak jelas, menyerahkan ponsel yang dipegangnya kepada Jung Tae-Woo, lalu menarik turun topi merahnya. “Kalau begini aku sendiri tidak bisa melihat apa-apa,” desahnya. “Paman sebenarnya ada di mana? Dia sedang meneropong kita atau semacamnya?”
Ia dan Jung Tae-Woo sedang berada di dalam mobil Jung Tae-Woo yang diparkir di lapangan parkir depan gedung tempat Park Hyun-Shik bekerja. Saat itu pukul sepuluh malam dan suasana di tempat parkir sepi sekali. Jung Tae-Woo yang mengenakan topi hitam dan kacamata hitam duduk di balik kemudi, Sandy duduk di sampingnya, sementara Park Hyun-Shik mengawasi mereka entah dari mana. Semua komunikasi dilakukan lewat ponsel. Mereka sudah siap menjalankan tahap pertama rencana.
Sandy bergumam tidak jelas, menyerahkan ponsel yang dipegangnya kepada Jung Tae-Woo, lalu menarik turun topi merahnya. “Kalau begini aku sendiri tidak bisa melihat apa-apa,” desahnya. “Paman sebenarnya ada di mana? Dia sedang meneropong kita atau semacamnya?”
Ia dan Jung Tae-Woo sedang berada di dalam mobil Jung Tae-Woo yang diparkir di lapangan parkir depan gedung tempat Park Hyun-Shik bekerja. Saat itu pukul sepuluh malam dan suasana di tempat parkir sepi sekali. Jung Tae-Woo yang mengenakan topi hitam dan kacamata hitam duduk di balik kemudi, Sandy duduk di sampingnya, sementara Park Hyun-Shik mengawasi mereka entah dari mana. Semua komunikasi dilakukan lewat ponsel. Mereka sudah siap menjalankan tahap pertama rencana.